JAKARTA – Manajer tim Ducati Lenovo, Davide Tardozzi, menyatakan bahwa Francesco Bagnaia telah melampaui pencapaian legenda Ducati sebelumnya, Casey Stoner.
Bagnaia, yang telah meraih dua gelar Juara Dunia bersama Ducati, kini berjuang untuk mendapatkan kejuaraan ketiga berturut-turut. Sementara itu, Stoner memegang dua gelar, dengan salah satunya diraih bersama Ducati pada musim 2007.
“Pecco sedang membuat sejarah; saat ini ia mengungguli seorang yang hebat seperti Casey Stoner. Jadi, terima kasih, Pecco!” ungkap Tardozzi dalam wawancaranya yang dilansir dari Crash, Kamis (31/10/2024).
Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo Team) kala beraksi dalam rangkaian MotoGP Jepang 2024 di Sirkuit Motegi, 5 Oktober 2024. (Photo by Toshifumi KITAMURA / AFP)
Seperti diketahui, setelah musim 2007, Ducati belum dapat kembali ke puncak. Kebangkitan Ducati baru terjadi setelah 15 tahun kemudian, berkat performa gemilang yang ditunjukkan oleh Bagnaia.
Antara tahun 2007 hingga 2021, Ducati gagal meraih kejayaan meskipun diperkuat oleh nama-nama besar di dunia balap roda dua, seperti Valentino Rossi, Jorge Lorenzo, dan juga runner up tiga kali Andrea Dovizioso.
Keberadaan para legenda balap di Ducati seharusnya bisa membawa kesuksesan, tetapi berbagai tantangan dan kesalahan strategi menghalangi tim untuk meraih gelar juara.
Adapun saat ini, selain gelar juara dunia, Bagnaia berpeluang besar untuk mencetak sejarah baru dalam statistik kemenangan di Ducati.
Casey Stoner.
Ketika bersama Ducati, Stoner berhasil memenangkan 10 balapan dari 18 seri Grand Prix pada tahun 2007. Sementara itu, Bagnaia telah meraih sembilan kemenangan dari 18 balapan, dengan dua putaran tersisa di musim ini.
Jika Bagnaia mampu menambahkan satu atau dua kemenangan lagi, ia tidak hanya akan menyamai pencapaian Stoner, tetapi juga akan menciptakan catatan baru bagi Ducati.
Namun, lebih dari itu, keberhasilan Bagnaia di lintasan balap bukan hanya sekadar angka, tetapi juga menunjukkan kebangkitan semangat dan daya saing tim Ducati di arena MotoGP.