Jennifer Coppen kehilangan suaminya, Dali Wassink, untuk selama-lamanya pada tanggal 18 Juli 2024. Meski sudah 100 hari berlalu, kesedihan Jennifer atas kehilangan suaminya yang tercinta masih sangat mendalam.
Sebelum meninggal, Dali Wassink telah menyiapkan konten memasak untuk Kamari, putri mereka. Ia berjanji akan membagikan momen ketika Kamari menikmati masakannya setelah itu.
Namun, Dali Wassink meninggal sebelum sempat membagikan video mukbang bersama Kamari. Jennifer Coppen kemudian mengambil inisiatif untuk mengunggah momen tersebut, meski baru bisa dilakukan tiga bulan setelah kepergian Dali.
“Mukbang mash potato papa & Kamari 15 juli 2024 – Jenn,” tulis Jennifer Coppen pada Selasa (29/10/2024) melalui akun Instagram @dali.wassink.
Dalam video yang dibagikan, terlihat momen Dali menyuapi Kamari. Ia sangat bangga karena Kamari menyukai hasil masakannya.
Momen ketika Dali menyuapi Kamari yang saat itu belum genap berusia satu tahun juga tak selalu berjalan mulus. Kamari kadang menangis dan lebih memilih bermain daripada makan, tetapi Dali dengan sabar terus menyuapi putrinya.
Setelah membagikan video itu, Jennifer Coppen tidak dapat menahan tangisnya. Rasa rindu Jennifer kembali membuncah ketika menyaksikan video sang suami semasa hidup.
“Guys, sebenarnya aku nggak mau posting nangis-nangis. Aku akhirnya sudah menepati janji untuk mengunggah videonya,” ujar Jennifer Coppen.
“Rasanya sangat sakit untuk membuka hape Papa Dali,” tambah Jennifer dengan tangisan yang berat, seperti yang dibagikan ulang oleh akun @pembasmi.kehaluan.reall pada hari yang sama.
Sambil berusaha menahan tangis agar bisa berbicara kepada pengikutnya, Jennifer mengucapkan terima kasih kepada semua yang telah menunggu dirinya hingga siap untuk mengunggah video terakhir Dali.
“Tolong berikan komentar yang positif saja. Supaya suatu hari nanti Kamari bisa menonton dan ini bisa menjadi kenang-kenangan bagi dia,” tutup Jennifer.
Tanpa komentar negatif, Jennifer justru mendapatkan banyak simpati. Banyak warganet yang pernah merasakan kehilangan orang tercinta sehingga dapat memahami perasaan Jennifer.
“Aku yang bukan siapa-siapa saja sedih sekali melihat ini,” komentar salah satu pengguna. “Ngerasain banget posisi seperti ini, sakitnya luar biasa,” timpal yang lainnya.
“Gue kehilangan mertua saja sering nangis-nangis, apalagi ini belahan jiwa,” tulis seorang pengguna lain. “Gak papa banget nangis, itu manusiawi kangen sama mendiang suami sendiri, gak perlu kuat dan nahan tangis,” balas komentar lainnya.
Kontributor: Neressa Prahastiwi