Penelitian Terbaru – Sebuah studi terkini menunjukkan bahwa pola makan dengan batasan waktu efektif dalam membantu pasien diabetes mengendalikan kadar gula darah.
Penelitian yang dipublikasikan di jurnal Diabetes Research and Clinical Practice menemukan bahwa metode pengaturan waktu makan memberikan manfaat signifikan bagi penderita diabetes tipe 2.
Studi yang dilansir dari Medical Daily pada Selasa (30/10/2024) menyarankan bahwa pola makan terbatas waktu, yaitu strategi populer untuk penurunan berat badan dengan membatasi jam makan dalam periode tertentu, bisa menjadi pendekatan alternatif yang efektif dalam pengelolaan gula darah.
Studi ini dilakukan selama enam bulan dan melibatkan 52 pasien diabetes tipe 2 berusia antara 35 hingga 65 tahun.
Peserta dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama mengikuti diet tradisional yang menganjurkan peningkatan kualitas asupan makanan, seperti konsumsi lebih banyak sayuran dan pengurangan alkohol.
Sementara itu, kelompok kedua menerapkan pola makan terbatas waktu dengan membatasi jam makan selama sembilan jam, dari pukul 10 pagi hingga 7 malam. Kedua kelompok menjalani pengukuran kadar glukosa darah setiap dua bulan menggunakan tes HbA1c untuk memantau perubahan dalam kontrol gula darah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa baik kelompok diet tradisional maupun kelompok dengan pola makan terbatas waktu mengalami perbaikan signifikan dalam kontrol gula darah setelah enam bulan.
Namun, metode pola makan terbatas waktu dinilai lebih sederhana dan mudah diikuti, memotivasi peserta untuk membuat perubahan gaya hidup positif yang lebih berkelanjutan.
“Kami menemukan bahwa pola makan terbatas waktu sama efektifnya dengan diet tradisional dalam menurunkan kadar glukosa darah pada pasien diabetes tipe 2. Penurunan terbesar terjadi dalam dua bulan pertama,” ungkap para peneliti dalam rilisnya.
Pola makan terbatas waktu, yang dikenal juga sebagai puasa intermiten, melibatkan jendela makan yang terbatas dalam beberapa jam tertentu dan berpuasa pada jam lainnya.
Selain manfaat pada kontrol gula darah, pola makan ini juga diketahui mendukung penurunan berat badan, memperbaiki suasana hati, dan meningkatkan kualitas tidur.
Meski demikian, peneliti mengingatkan bahwa metode ini tidak cocok untuk semua pasien diabetes, terutama mereka yang menggunakan obat yang memerlukan waktu makan teratur.
Oleh karena itu, penting bagi pasien untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan sebelum mencoba pola makan ini.