Airin Rachmi Diany atau yang akrab disapa Airin mendadak menjadi sorotan di media sosial. Hal ini terjadi setelah ia mendapatkan teguran dari Megawati Soekarnoputri saat pengumuman calon kepala daerah PDIP gelombang ketiga baru-baru ini.
Alih-alih marah, Airin justru merasa senang dengan teguran yang diberikan oleh Ketua Umum PDIP tersebut. Ia memandang hal itu sebagai ungkapan kasih sayang seorang ibu kepada anaknya.
“Yang pasti saya tidak merasa saya sedang dimarahi. Saya pun juga seorang Ibu, Ibu dari dua anak saya. Jadi saat beliau, sebagai ibu, memberikan penjelasan, saya merasakan ini bukan sebagai marah, tetapi sebagai bentuk kasih sayang Ibu Mega kepada saya,” ungkap Airin di kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, pada Selasa (27/8/2024).
Nama Airin sendiri sudah cukup dikenal oleh masyarakat Indonesia. Suaminya, Tubagus Chaeri Wardana, merupakan terpidana kasus korupsi.
Suami Airin, yang akrab dipanggil Wawan, adalah seorang pengusaha. Ia pernah terlibat dalam kasus suap kepada mantan Ketua MK Akil Mochtar senilai Rp1 M terkait penanganan sengketa Pilkada Lebak Banten.
Wawan juga terjerat kasus korupsi bersama kakaknya, Ratu Atut Chosiyah, yang merupakan mantan Gubernur Banten periode 2015-2014.
Tubagus Chaeri Wardana juga tercatat terlibat dalam kasus Tindak Pidana Pencucian Uang, dengan memberikan barang-barang mewah kepada para artis seperti Catherine Wilson dan Jennifer Dunn.
Di balik tindakannya tersebut, Wawan berasal dari latar belakang keluarga terpandang. Ia adalah anak dari Tubagus Chasan Sochib.
Tubagus Chasan Sochib dikenal sebagai pengusaha dan politikus Golkar. Mertua Airin ini pernah bergabung dengan Laskar Fisabilillah Banten untuk melawan agresi militer Belanda pada tahun 1945.
Di sisi lain, latar belakang Airin juga menarik untuk dicermati. Tak banyak yang tahu bahwa ia pernah mengikuti ajang Putri Indonesia pada tahun 1996.
Airin adalah putri dari pasangan Anwar Martadiharja dan Aisyah. Ayahnya tidak terlibat dalam dunia politik.
Ayah Airin merupakan seorang dosen yang pernah mengajar di Universitas Sriwijaya (Unsri) dan Universitas Padjajaran (Unpad) di jurusan Antropologi.
Sepanjang hidupnya, Anwar Martadiharja sangat fokus pada aspek akademis. Ia pernah terlibat dalam Proyek Induk Pembangkit Hydro Jabar saat bekerja di PLN dan juga menerbitkan buku berjudul Bersyukur Atas Nikmat-Nya.
