JAKARTA – Ganti oli merupakan aspek terpenting dalam perawatan kendaraan. Rutin mengganti oli sesuai anjuran dinilai bisa mencegah kendaraan bermasalah saat tengah digunakan.
Jangan sampai kejadian seperti pemilik mobil dalam akun Instagram @garansiaganofficial. Dalam tayangan tersebut dijelaskan mobil Honda CR-V lansiran 2022 tidak pernah melakukan penggantian oli mesin sekalipun.
Alhasil pemilik mobil harus merogoh kocek hingga Rp 120 juta untuk memperbaiki bagian mesin.
Umumnya pemilik kendaraan disarankan mengganti oli berdasarkan masa pakai ataupun jarak tempuh kilometer.
Seperti pada mobil, kalau tidak setiap enam bulan sekali, pergantian harus dilakukan setiap jarak tempuh 10.000 kilometer. Mana yang dipilih tentunya mengacu mana yang tercapai lebih dulu.
Kepala Bengkel Honda Jakarta Center Denny Sulistyo mengatakan, untuk mobil dengan mesin non turbo, penggantian oli sebaiknya dilakukan setiap 6 bulan atau 10.000 Km.
“Sementara untuk mobil yang bermesin Turbo, selain ketentuan di atas, di mobil Honda dengan mesin turbo terdapat indikator oil life yang memberikan informasi waktu penggantian oli mesinnya,” kata Denny, saat dihubungi.
Muchlis, Pemilik Bengkel Spesialis Toyota Mitsubishi, Garasi Auto Service menambahkan, setiap pemilik mobil sebaiknya mengganti oli setiap 5.000 Km atau enam bulan, mana yang terlebih dahulu tercapai.
Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya sludge atau endapan pada mesin mobil. Pasalnya, oli mesin yang cepat menguap bisa memicu terjadinya endapan.
Ini disebabkan karena panas mesin atau bisa juga rusaknya katup PCV, sehingga oli ikut tersedot dan masuk ke ruang bakar secara perlahan.
“Kalau oli genuine bisa bertahan sampai 10.000 kilometer atau enam bulan, tetapi saran terbaiknya untuk mencegah sludge dan menjaga keawetan mesin ganti setiap 5.000 kilometer atau enam bulan, mana yang tercapai terlebih dahulu,” kata Muchlis.