BeritaKesehatan

10 Fakta Virus Mpox yang Menyebar Cepat di Afrika, Kondisi Indonesia Bagaimana?

×

10 Fakta Virus Mpox yang Menyebar Cepat di Afrika, Kondisi Indonesia Bagaimana?

Share this article
10 Fakta Virus Mpox yang Menyebar Cepat di Afrika, Kondisi Indonesia Bagaimana?

Penyebaran virus Mpox alias cacar monyet menjadi perhatian masyarakat, setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan penyakit ini sebagai Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Menjadi Perhatian Internasional (Public Health Emergency of International Concern/PHEIC). Berikut adalah fakta-fakta penting mengenai virus Mpox yang perlu diketahui:

Data terbaru dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menunjukkan bahwa hingga 17 Agustus 2024, terdeteksi sebanyak 88 kasus, semuanya sudah sembuh, dan tidak ada laporan tentang kematian akibat infeksi ini.

Untuk meningkatkan kewaspadaan, berikut adalah fakta-fakta mengenai virus Mpox yang dirangkum dari keterangan resmi WHO.

1. Apa Itu Mpox?

Mpox, yang sebelumnya dikenal sebagai cacar monyet, adalah penyakit viral yang dapat menyebar antar manusia, terutama melalui kontak dekat. Virus ini juga dapat menular dari lingkungan ke manusia melalui benda atau permukaan yang telah terkontaminasi oleh penderita Mpox.

2. Asal Usul Virus Mpox

Virus ini pertama kali ditemukan di Republik Demokratik Kongo pada tahun 1970. Sayangnya, Mpox sering diabaikan di daerah tersebut. WHO menegaskan perlunya tindakan cepat agar sejarah kelam penyakit ini tidak terulang. Mpox endemik di Afrika Tengah dan Barat, dan pada tahun 2022 menyebabkan wabah global yang mendorong WHO menetapkan darurat kesehatan pada bulan Juli tahun tersebut.

3. Gejala Mpox yang Perlu Diwaspadai

Gejala umumnya meliputi ruam yang berlangsung dua hingga empat minggu, seringkali diiringi demam, sakit kepala, nyeri otot, sakit punggung, kelelahan, dan pembengkakan kelenjar getah bening. Ruam terlihat seperti lepuhan dan dapat muncul di wajah, telapak tangan, telapak kaki, daerah genital, mulut, tenggorokan, atau mata. Jumlah lepuhan dapat bervariasi, dari beberapa hingga ribuan.

4. Cara Penularan Mpox

Virus Mpox menyebar melalui kontak fisik, termasuk sentuhan, hubungan seksual, dan percakapan dekat dengan penderita. Virus dapat bertahan di permukaan barang seperti pakaian, tempat tidur, dan perangkat elektronik yang telah tersentuh oleh penderita. Orang lain yang menyentuh benda-benda tersebut dan kemudian menyentuh mata, hidung, atau mulut bisa terinfeksi. Penularan dari ibu ke janin juga mungkin terjadi selama kehamilan atau setelah kelahiran melalui kontak kulit.

5. Penularan dari Hewan ke Manusia

Mpox tidak hanya berbahaya bagi manusia, tetapi juga hewan. Kontak dengan hewan yang terinfeksi, seperti beberapa spesies monyet atau hewan pengerat, dapat menyebabkan penularan virus ini. Penularan dapat terjadi melalui gigitan, cakaran, atau saat mengolah daging yang tidak dimasak dengan baik.

6. Apakah Mpox Mematikan?

Walaupun Mpox dapat berakibat fatal pada beberapa kasus, tingkat kematian berkisar antara 0,1 persen hingga 10 persen, tergantung pada akses terhadap perawatan kesehatan dan kondisi kekebalan tubuh individu. Gejala umumnya sembuh dalam beberapa minggu dengan perawatan suportif, namun pada kelompok tertentu seperti bayi, anak-anak, ibu hamil, dan individu dengan gangguan kekebalan, Mpox bisa menjadi lebih parah dan berpotensi berujung pada komplikasi serius atau kematian.

7. Apakah Ada Vaksin?

Ya, WHO merekomendasikan beberapa vaksin untuk melawan Mpox. Vaksinasi massal seperti yang terjadi pada pandemi COVID-19 belum direkomendasikan, namun vaksin seperti MVA-BN atau LC16 telah disetujui. Vaksinasi dianjurkan hanya untuk mereka yang berisiko tinggi terpapar virus ini.

8. Pencegahan Mpox: Jangan Lengah!

Mencuci tangan setelah menyentuh benda yang mungkin terkontaminasi serta menjaga kebersihan permukaan dapat membantu mencegah penularan. Menghindari kontak dengan hewan liar, terutama yang sakit atau mati, juga penting. Pastikan daging yang dikonsumsi dimasak dengan matang sebelum disajikan.

9. Jumlah Kasus Mpox di Seluruh Dunia

Laporan WHO pada 12 Agustus 2024 mencatat 99.176 kasus konfirmasi Mpox, termasuk 208 kematian, yang dilaporkan oleh 116 negara anggota WHO sejak 1 Januari 2022 hingga 30 Juni 2024. Di Afrika, Republik Demokratik Kongo mencatat jumlah kasus tertinggi, menyumbang sekitar 96% dari total kasus di benua tersebut.

10. Pesan Kemenkes untuk Masyarakat

Pejabat Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI, dr. Yudhi Pramono, mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap penularan virus Mpox. Ia menyarankan agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat serta perilaku seksual yang aman.

“Kementerian Kesehatan telah melaksanakan vaksinasi Mpox bagi kelompok risiko tinggi pada tahun 2023 dan sedang dalam proses penyiapan total 4.450 dosis vaksin untuk tahun 2024,” terang dr. Yudhi.

Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *